Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat Indonesia kembali terkejutkan dengan munculnya kabut asap yang menyelimuti berbagai daerah. Fenomena ini bukanlah hal yang baru, namun dampaknya terhadap kualitas udara semakin memburuk, menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan dan lingkungan.
Salah satu penyebab utama munculnya kabut asap adalah adanya kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi, terutama selama musim kemarau. Praktik pembakaran lahan untuk membuka lahan pertanian secara ilegal menjadi faktor utama yang memperparah kondisi ini.
Perubahan iklim global turut berkontribusi terhadap kondisi cuaca yang kering dan panas, memperbesar risiko kebakaran serta memperpanjang masa keberadaan kabut asap di udara.
polusi industri, dan aktivitas transportasi yang tinggi juga memperburuk kualitas udara dan mempercepat munculnya kabut asap.
Kualitas udara yang menurun drastis juga berdampak buruk terhadap ekosistem, mengganggu kehidupan flora dan fauna serta mengurangi kualitas air dan tanah di sekitar area terdampak.
Jika tidak mendesak, sebaiknya hindari aktivitas di luar ruangan saat kabut asap sedang tebal. Gunakan masker yang mampu menyaring partikel halus (N95).
Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik, gunakan alat penjernih udara, dan konsumsi makanan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Dukung kampanye dan kebijakan pemerintah dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Kembalinya kabut asap dan penurunan kualitas udara secara drastis adalah peringatan serius tentang dampak manusia terhadap lingkungan. Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan langkah pencegahan, kita dapat membantu mengurangi risiko dan melindungi kesehatan serta lingkungan di sekitar kita.